Selasa, 27 April 2010

Antara Museum Fatahillah, Kota Tua, dan Kerak Telor

Siapa yang tau tentang Wisata Kota Tua?
Seharusnya sebagai warga Indonesia terutama yang tinggal di Jakarta kita tau (atau seengganya pernah denger) tentang Wisata Kota Tua. Tapi, buat yang belum tau atau cuma pernah denger, tenang aja karena kali ini Pecindo mau kasih info dari sana..

Kota Tua adalah salah satu tempat bersejarah di jakarta, dari bangunannya aja pasti kita langsung membayangkan suasana 'ja-doel' alias jaman dulu.
Dan kali ini, Pecindo mau ke Museum Fatahillah yang terletak di Kawasan Kota Tua ini.

Museum Fatahillah terlihat sangat besar di Kawasan Kota Tua ini. Dulu adalah alun-alun kota yang dibangun pada tahun 1707-1710, waktu itu masih zaman Belanda ngejajah Indonesia, jadi ga heran kalo gaya arsitekturnya tuh rada klasik.



Masuk ke dalam Museum Fatahillah sensasinya beda sama Museum2 lainnya, karena disini kita ada beberapa pintu yang harus kita pilih, mau ke kiri, kanan, masuk ruangan depan sbelah kanan, masuk ruangan dpan sebelah kiri atau naik tangga? karena penasaran kita coba semuanya donk! hehe.

Yang menarik disini adalah penjara bawah yang ada di bagian belakang Museum ini, jadi begitu kita keluar ke halaman belakang disitu ada penjara bawah tanah. Disinilah tempat dulu para penjahat di hukum dan dikurung, tempatnya sangat gelap, dan masih ada beberapa besi yang biasa dipakai buat mengikat si penjahat.
Selain penjara bawah tanah, kakak tour guide kita juga ngasih tau kalo ada sebuah sumur yang cukup 'keramat', karena di sumur itu dulu di lakukan hukuman mati. caranya gimana? Kaki orang yang dihukum diikat dengan besi dan rantai di bagian atas, kepalanya menghadap ke sumur. Lalu rantai akan dinaik-turunkan sehingga kepalanya terendam di air sumur, dilakukan berkali-kali sampai mati.

Lalu ada satu lagi yang unik disini (dari banyak hal unik lainnya), disini ada satu meriam yang menjadi simbol seks dan ada mitosnya. konon katanya kalau ibu yang belum punya anak dan mau punya anak duduk di meriam ini, maka dia bisa punya anak. Padahal dulu meriam ini adalah simbol dari Ratu Victoria.

Sayangnyaaaaaa...
Banyak obyek wisata yang dicoret2, vandalism is everywhere. Ngeliatnya kita sedih se-sedih-sedih-nya, abis yang ngelakuin itu malah orang Indonesia dan dengan kata-kata yang kasar, padahal seharusnya kan orang Indonesia yang menjaganya, punya sendiri koq dicoret2?! Pas kita ketemu seorang bule (yang sepertinya pengamat sejarah) dia juga menyayangkan vandalism itu.
So guys, please.. don't be stupid with doing the vandalism.



Siang-siang di Kota Tua memang asik, tadinya mau naik sepeda ontel keliling Kota Tua, tapi sayang matahari kurang bersahabat, jadinya kita lebih milih buat cari jajanan. Di sekitar Kota Tua, banyak bgt yg jual makanan. Stelah keliling akhirnya kita memilih KERAK TELOR, makanan khas Jakarta. Biar lebih gurih, kita pilih yang telur bebek. Sambil nunggu Kerak Telor-nya jadi, kita juga beli tahu gejrot, makanan khas cirebon tapi sudah terkenal di Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar